
Permasalahan
Dampak negatif perubahan iklim dan degradasi lingkungan akan paling terasa bagi anak-anak dari kelompok masyarakat yang paling kurang beruntung dan rentan yang menghadapi berbagai kerentanan yang saling terkait. (dengan tumpang tindih dalam usia, status ekonomi, jenis kelamin, kemampuan fisik, dan lokasi).
Yang paling mengejutkan, stress pada anak usia dini karena gangguan berkepanjangan terhadap layanan penting dan kesulitan yang dihadapi dapat menyebabkan gangguan fisik dan kognitif, masalah perilaku, dan kesehatan mental yang buruk, jika tidak ditangani
(Shonkoff & Garner, 2012). Oleh karena itu, mengingat adanya saling ketergantungan dengan orang tua dan pengasuhnya, anak-anak sejak dalam kandungan hingga usia 8 tahun, jauh lebih rentan terhadap bahaya iklim dan lingkungan dibandingkan dengan orang dewasa (University of Wollongong, 2022)
Mulai dari dalam kandungan, kemungkinan bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah akan lebih tinggi dialami oleh ibu hamil yang terpapar polusi udara tingkat tinggi (UNICEF, 2017). Paparan panas yang ekstrem pada ibu hamil juga dikaitkan dengan masalah kesehatan pada janin dan bayi baru lahir.
Secara fisiologis jika dibandingkan dengan orang dewasa, anak usia dini membutuhkan lebih banyak makanan dan air per unit berat badannya seiring dengan perkembangan otak, paru-paru, dan tubuhnya yang pesat. Hal ini membuat anak-anak kurang mampu bertahan hidup dalam kondisi iklim ekstrem dan dehidrasi; mereka lebih rentan terhadap polusi udara, bahan kimia beracun, perubahan suhu, dan penyakit seperti demam berdarah dan diare (UNICEF, 2021). Secara psikologis, anak kecil mungkin akan merasakan dampak yang lebih parah ketika menyaksikan dan mengalami bencana.

Anak usia dini akan menghadapi risiko kelaparan dan kekurangan gizi yang lebih besar seiring dengan meningkatnya kerawanan pangan dan air akibat perubahan iklim.


17 juta bayi di bawah 1 tahun menghirup udara beracun - menempatkan jantung dan otak mereka pada risiko (UNICEF, 2017).
Argumen utama: PAUD sebagai Investasi Ramah Iklim
ECD sebagai penyeimbang yang kuat terhadap kesenjangan perubahan iklim
Melindungi anak usia dini kita karena krisis iklim adalah krisis hak anak
PAUD dalam perubahan iklim merupakan landasan utama dalam mencapai SDGs
Anak usia dini sebagai agen perubahan
Tidak adanya tindakan mengakibatkan kerugian yang sangat tinggi
Hampir 90% beban penyakit disebabkan oleh perubahan iklim ditanggung oleh anak dibawah usia 5 tahun.

MENU INVESTASI
ANAK USIA DINI DAN PERUBAHAN IKLIM
Mengarusutamakan ECD dalam sistem ketahanan dan adaptasi iklim. Membangun ketahanan anak usia dini sama pentingnya dengan berinvestasi pada infrastruktur fisik dalam menghadapi krisis iklim. Hal ini mencakup langkah langkah untuk mengarusutamakan PAUD ke dalam kebijakan Perubahan Iklim, pendanaan, pemrograman; dan sebaliknya, memastikan bahwa perubahan iklim, lingkungan hidup, dan pengurangan risiko bencana dimasukkan dalam kebijakan, pembiayaan, dan program PAUD. Komponen penting lainnya dari pilar ini adalah membangun kapasitas pemangku kepentingan utama agar mampu mengartikulasikan PAUD sebagai investasi ramah iklim dan solusi ketahanan iklim.
Berinvestasi pada intervensi yang berfokus pada anak, pengasuh, dan komunitas.
Memastikan bahwa semua anak laki-laki dan perempuan berusia 0–8 tahun serta memberikan dukungan kepada orang tua dan pengasuh (termasuk ibu yang menghadapi peningkatan tanggung jawab perawatan selama bencana dan krisis lingkungan) agar menjadi tangguh sebagai agen perubahan dalam konteks perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan bencana. Hal ini mencakup keterlibatan masyarakat, peningkatan kesadaran, memastikan intervensi PAUD berkualitas secara berkelanjutan, menetapkan standar dan alat yang relevan.
Berinvestasi dalam inisiatif
yang berfokus pada ruang
fisik dan infrastruktur.
Memastikan lingkungan fisik yang aman, bersih, sehat, dan berkelanjutan terjamin sehingga semua anak perempuan dan laki-laki dapat tumbuh, belajar, dan bermain dalam lingkungan yang sehat. Hal ini termasuk investasi energi ramah lingkungan di infrastruktur dan fasilitas PAUD untuk mengatasi kualitas udara dan lingkungan yang buruk, membangun sistem
peringatan dini dan standar keamanan, mengadvokasi ruang hijau yang ramah anak.
Adaptasi Material
Mega Indrawati (Koalisi Nasional PAUDHI)
References and key resources
- ARNEC Connections (2020) Ensuring the Well Being of Children Amidst Environmental Risks in the Asia-Pacific Region
- Bernard van Leer Foundation (2021) Policy Brief on Air Pollution in Early Childhood
- Heckman, et al. (2010) The Rate of Return to the High/Scope Perry Preschool Program
- Save the Children (2021) Born into the Climate Crisis: Why we must act now to secure
children’s rights - Sheffield, P. E., & Landrigan, P. J. (2011). Global Climate Change and Children’s Health: Threats
and strategies for prevention. Environmental health perspectives, 119(3), 291-298 - Shonkoff and Garner (2012) The Lifelong Effects of Early Childhood Adversity and Toxic Stress
- UNICEF (2017) Danger in the Air: How air pollution can affect brain development in young children
- UNICEF (2021) The Climate Crisis is a Child Rights Crisis: Introducing the children’s climate risk index
- UNICEF (2022) The Coldest Year of the Rest of Their Lives: Protecting children from the
escalating impacts of heatwaves - UNICEF, UNEP, OHCHR (2021) Children’s Rights to a Safe, Healthy and Sustainable
Environment in the ASEAN Region - University of Wollongong (2022) From Most Vulnerable to Most Valuable: A scoping study on
putting young children at the heart of environmental and climate actions